Sociopreneur dan Ecopreneur

“Ecopreneur adalah wirausaha yang peduli dengan masalah lingkungan atau kelestarian lingkungan Dengan demikian dalam menjalankan kegiatannya, mereka juga selalu memperhatikan daya dukung lingkungan dan berusaha meminimisasikan dampak kegiatannya terhadap lingkungan

Sociopreneur adalah pengusaha yang menjalankan usahanya tidak semata-mata hanya memikirkan keuntungan pribadi saja, tetapi juga memikirkan untuk membangun dan mengembangkan komunitasnya agar lebih berdaya”

Apakah Sociopreneur yang baik adalah seorang ecopreneur juga?

Ya tentu saja, karena menurut saya seorang sociopreneur merupakan agen perubahan. Seorang sociopreneur yang termasuk ecopreneur juga tidaklah hanya mementingkan komunitasnya saja agar bisa lebih berkembang tetapi juga harus dapat bermanfaat bagi pelestarian lingkungan. Kita ambil contoh Indonesia Berkebun, yaitu dengan memberdayakan orang-orang sekitar untuk lebih memahami dan mencintai lingkungan. Selain itu juga termasuk ecopreneur didalamnya yaitu dengan berkebun kita dapat memanfaatkan ruang terbuka hijau dan memberdayakan daya guna tanah yang tidak termanfaatkan dengan baik khususnya di kampung-kampung.

Pastikah seperti itu?

Tidak, karena tidak semua seorang sociopreneur termasuk ecopreneur juga. Contohnya sociopreneur yang memang hanya fokus kepada pemberdayaan dan pengembangan skill bagi masyarakat semata dan tidak berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan.

Manakah diantaranya keduanya yang paling mendekati kategori bisnis yang dibahas dalam tugas kelompok anda?

Kelompok saya membahas mengenai Bandung Taxi Bike yang menurut saya lebih mendekati ke kategori sociopreneur karena berdasarkan sejarah awal mula berdirinya yaitu dengan mempekerjakan kembali orang-orang yang pada saat itu banyak yang di PHK. Tidak hanya itu, setiap driver ditanamkan perilaku cara berkendara yang benar dan bersikap baik kepada pelanggan. Berkendara yang baik dengan cara tidak sambil merokok, tidak ngebut dijalan dan mematuhi rambu jalan.